Hasil jajak pilkada terbaru di Indonesia. Apakah penting?
Kehidupan di perantauan • 28 November 2024
Indonesia menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak pertamanya pada 27 November 2024. Pemilih di seluruh negeri memilih 37 gubernur, 93 wali kota, dan 415 bupati. Pemilihan tersebut penting karena dianggap sebagai ajang uji pengaruh Presiden Prabowo Subianto dan kekuatan koalisinya, Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus).
Pemilu tahun ini merupakan kali pertama rakyat Indonesia memilih pemimpin daerah di hari yang sama di semua daerah, dengan jabatan termasuk gubernur daerah, kepala daerah administratif, dan wali kota. Penghitungan suara diperkirakan akan berlangsung beberapa minggu hingga pertengahan Desember.
Dalam sistem politik terdesentralisasi di Indonesia, para pejabat ini bertanggung jawab untuk menyediakan layanan publik daerah dan menangani keputusan tata kelola dan penganggaran daerah.
Pemilihan kepala daerah dilaksanakan setelah pemilihan presiden dan legislatif pada bulan Februari. Mantan jenderal Prabowo Subianto memenangkan kursi kepresidenan dan dilantik pada bulan Oktober.
Lebih dari 200 juta pemilih terdaftar berpartisipasi dalam pemilu ini , menjadikannya salah satu pemilu terbesar di dunia.
Mengapa pemilihan daerah penting?
Pemilihan kepala daerah di Indonesia belum mendapat sambutan yang sama antusiasnya seperti pemilihan presiden yang diadakan beberapa bulan sebelumnya.
Namun bagi kaum muda, pemilihan kepala daerah bukan hanya tentang memberikan suara. Hasilnya dapat memengaruhi kehidupan mereka secara signifikan setidaknya selama lima tahun ke depan.
Bagi mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta, pilkada bukan hanya sekadar pemilihan kepala daerah. Kekhawatiran utama adalah pemerintahan berikutnya bisa saja menghapus program beasiswa tersebut.
Kebijakan daerah akan berdampak langsung pada warga. Ia mencontohkan penetapan Upah Minimum Provinsi (UMR) dan Upah Minimum Kota (UMK) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.